Sebagai negara yang berpopulasi umat Islam yang terbesar, tidak heran kalau masyarakatnya begitu antusias menyambut bulan Ramadan. Karena keberagaman budaya dan adat istiadat, terciptalah berbagai tradisi Ramadan di berbagai daerah.
Tradisi Ramadan ini sudah dilakukan secara turun temurun. Semua antusias menyambut bulan suci Ramadan. Tradisi Ramadan juga dilakukan oleh masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggal saya.
Nah, berikut ini berbagai tradisi Ramadan yang
suka dilakukan oleh masyarakat Jawa Barat
1. Tradisi Munggahan
Menjelang Ramadan biasanya masyarakat Sunda
menggelar acara Munggahan. Tradisi ini adalah acara makan bersama dengan sanak
keluarga dan teman-teman. Menu yang disajikan tidak jauh dari masakan khas
Sunda. Makan bersama santapan berupa nasi liwet, ayam goreng, ikan goreng, ikan
asin, sambal, lalapan, oseng sayur kangkung, tahu dan tempe.
Makan bersama dengan menu khas Sunda ini bisa
menambah selera makan, loh! Apalagi kalau makannya di tempat yang menarik
seperti di saung atau di depan rumah menghadap ke taman, wah, bisa habis banyak
tuh! Hehehe
Sebenarnya bukan hanya makanan yang tersaji
saja yang membuat tradisi ini jadi momen Ramadan yang tidak terlupakan. Acara
makan bersama ini juga mempererat silaturahmi, saling maaf memaafkan sebelum
menjalankan ibadah puasa.
Sejarah Munggahan
Munggahan ini berasal dari bahasa Sunda yang
artinya munggah atau unggah yang bermakna naik atau meningkatkan. Kaitannya
dengan bulan Ramadan yaitu usaha kita untuk meningkatkan kesucian diri karena
selama satu bulan penuh akan berpuasa.
Konon tradisi Munggahan yang dilakukan oleh
masyarakat Sunda zaman dulu, bukan hanya sekedar makan bersama saja.
Dulu tradisi Munggahan dilakukan mulai mandi di
sungai, mengirimkan makanan ke orang tua, minta maaf kepada orang tua, hingga
berziarah ke makam yang dilakukan sehari sebelum bulan Ramadan.
Seiring waktu, tradisi mandi bersama di sungai
diubah menjadi makan bersama. Meskipun pelaksanaan munggahan mengalami perubahan
yang cukup signifikan tetapi filosofi yang terkandung di dalamnya tidak pernah
berubah. Tujuannya untuk menyucikan diri dengan bersilaturahmi dan saling
bermaaf-maafan.
2. Tradisi Kuramasan
Kuramasan adalah bahasa Sunda yang memiliki
arti keramas. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Sunda hampir di semua
wilayah Jawa Barat. Untuk mempersiapkan hari puasa esok hari, masyarakat mandi
sekujur tubuh. Yang melakukan tradisi ini semua kalangan masyarakat termasuk
anak-anak. Maksud diadakannya tradisi ini untuk membuat badan kembali suci
ketika memasuki bulan Ramadan.
3. Tradisi Nyekar
Tradisi Ramadan di Jawa Barat berikutnya yaitu
nyekar. Yang dimaksud nyekar adalah
ziarah kubur. Tradisi ini biasa dilakukan menjelang memasuki bulan suci Ramadan
oleh sebagian besar masyarakat muslim di tanah Sunda.
Beberapa tradisi Ramadan yang ada di Jawa Barat
ini sebenarnya juga dilakukan oleh masyarakat. Tradisi masyarakat ini mendukung
kelestarian nilai budaya. Diharapkan untuk ujuan pelaksanaan tradisi Ramadan
bisa lebih semangat melakukan ibadah puasa selama Ramadan.
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar ya...